Minggu, 04 Juli 2010

Udang Galah Muara Gembong




Ola. Apa kabar? Malam Minggu nih. Karena bingung hendak melakukan apa, baiknya saya menulis saja. Hehe. Nah tulisan singkat kali ini benar-benar tentang mancing. Tepatnya memancing udang galah di Kali Bekasi, Jawa Barat. Udang galah atau Penaeus monodon (Latin) dan atau Tiger prawn (Inggris) adalah target pancingan yang populer di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di luar negeri sana. Di negeri kita yang terkenal dengan potensi udang galahnya adalah Kalimantan dan Sumatera. Udang galah di kedua pulau itu bisa sebesar botol minuman mineral 600 ml besarnya. Komunitas pemancing udang galah di Indonesia, menurut saya, juga cukup besar dan termasuk sangat militan.

Di Kali Bekasi lokasi memancing udang galah yang masih cukup baik terletak di dekat muara tepatnya di daerah Muara Gembong (3 jam dari Jakarta) dimana air sungainya masih lumayan jernih dan terbebas dari polutan. Ukuran udang galah yang terpancing tidak semuanya besar. Mulai dari sebesar jempol tangan orang dewasa hingga seukuran gagang joran popping. Udang galah sejatinya bisa tumbuh besar hingga sepanjang 36 cm dengan berat hingga 6-7 ons. Di Kali Bekasi, dalam sehari, asal kita berada di spot yang tepat, strike akan banyak sekali terjadi. Udang biasanya akan makan saat air mulai pasang naik ataupun pasang turun. Intinya waktu ada pergerakan arus air. Namun meski begitu udang galah tidak akan berada di lokasi yang arusnya deras. Dia akan memilih lokasi yang airnya tidak terlalu deras. Hambatan paling besar memancing di Kali Bekasi adalah saat turun limbah dari daerah industri di Bekasi dan sekitarnya yang dibuang ke kali ini, udang galah biasanya akan menghilang. Kalau sudah begitu, diperlukan waktu hingga 1 ½ bulan agar udang galah muncul kembali.

Piranti mancing yang kita perlukan adalah joran spinning dari fiber yang sangat lentur. Saking lenturnya, biasanya tidak ada ukuran lbs-nya lagi. Pemancing udang kawakan biasanya membuat sendiri jorannya. Joran tegeg yang lentur juga bisa digunakan tetapi akan lebih rumit saat men-setting kedalaman air. Kemudian diperlukan reel yang kecil sekali. Tidak pakai reel juga bisa tetapi akan sulit saat fight dan mengatur kedalaman. Tali pancing sebisa mungkin tali monofilamen yang halus/lembut (3-10 lbs). Kail yang kita gunakan adalah kail khusus untuk mancing udang khususnya nomer 9-12. Bentuk kail ini biasanya melengkung seperti jarum dan tanpa barb (kait). Kita juga memerlukan pemberat dari timah bulat kecil (pemberat bisa kita letakkan di atas kili-kili). Umpan paling efektif adalah cacing tanah dan cacing bakau (yang darahnya merah dan amis). Kita juga masih memerlukan kelapa bakar yang dipecah-pecah untuk chumming agar udang datang dan berkumpul di lokasi mancing.

Nah menangani udang ini harus sangat lembut. Kalau sudah terjadi strike, udang tidak boleh disentak seperti layaknya mancing ikan, tetapi dibiarkan saja dulu hingga ujung joran agak melengkung halus. Baru kemudian kita menarik atau lebih tepatnya mengangkat perlahan-lahan joran kita sambil menggulung reel dengan sangat pelan dan halus. Idealnya saat digulung posisi kenur tegak lurus dengan posisi udang. Sensasi memancing udang berbeda dengan memancing ikan besar di lautan karena saat memancing udang kita membutuhkan kesabaran tinggi dan perasaan yang sangat halus. Salam mancing udang!

* Tunggu penayangan episode mancing udang galah Muara Gembong ini hanya di MANCING MANIA TRANS|7.
* Foto 1: Ukuran udang galah di Muara Gembong, Kali Bekasi, Jawa Barat. Termasuk besar untuk ukuran udang galah di Jawa. Tetapi biasa saja kalau dibandingkan dengan ukuran udang galah di luar Jawa.
* Foto 2: Tugu ucapan selamat datang di 'gerbang' Kecamatan Muara Gembong. Daerah rupanya sadar dengan potensinya.
* Foto 3: Tepian kali di Muara Gembong cukup jernih untuk ukuran sungai-sungai di Jawa. Udang biasanya memilih lokasi yang tidak berarus deras.



Sumber :
Michael Risdianto
http://michaelrisdianto.blogspot.com/2009/08/udang-galah-muara-gembong-kisah-mancing.html
8 Agustus 2009
* All pictures taken 06/08/09

Tidak ada komentar:

Posting Komentar